Menurut calon presiden yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra, Megawati Soekarnoputri, masalah lumpur Lapindo masih terkatung-katung karena pemerintah kurang tegas menanganinya.
“Mereka yang ragu-ragu apakah ini bencana alam atau industri sebenarnya bisa membawanya ke ranah hukum, karena dengan bukti bisa diselesaikan secara hukum,” ujar Mega dalam acara debat capres di stasiun Trans TV, Kamis (18/6). “Seharusnya pemerintah harus mengambil alih (masalah) Lapindo.” (lihat rekaman video)
Pernyataan itu ditanggapi capres dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan mengatakan bahwa semua bisa ditangani dan tidak ada pihak yang ditelantarkan. “Penyelesaian berjalan terus dan kita memang belum bisa hentikan luapan lumpur walau sudah datangkan ahli. Kita bagi mana porsi Lapindo, mana yang bukan,” ujar SBY saat mendapat giliran berbicara.
“Kalau terpilih kita akan review untuk penyelesaiannya. Yang jelas semuanya kita tangani, tidak ada yang ditelantarkan,” ujar SBY yang juga berencana membuka komunikasi dengan masyarakat. “Apa yang kami lakukan sudah bisa selesaikan masalah, walaupun belum selesai, tapi kami komitmen untuk selamatkan rakyat,” lanjutnya.
Calon presiden Partai Golkar Jusuf Kalla berjanji akan mengerahkan teknologi terbaik di dunia untuk menghentikan semburan lumpur yang telah menenggelamkan kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tiga tahun terakhir.
“Semuanya bagaimana menghentikan sebab luapannya, kalau terpilih saya akan mengerahkan teknologi terbaik, walaupun memakai teknologi terbaik di dunia untuk menutup luapan,” kata Kalla dalam kesempatan menjawab pertanyaan dari moderator Anies Baswedan dalam acara debat capres yang saat ini sedang berlangsung di Jakarta, Kamis (18/6) malam.
Pertanyaan soal bencana lumpur Lapindo ini dilontarkan kepada ketiga calon presiden yang hadir dalam acara tersebut. Megawati Soekarnoputri mendapatkan kesempatan pertama, diikuti Susilo Bambang Yudhoyono dan terakhir Jusuf Kalla. Masing-masing kandidat diberi waktu selama 2 menit.
Kalla berpandangan, penyelesaian masalah yang bersumber dari PT Lapindo Brantas tersebut memang harus dilakukan dengan menghentikan semburan lumpur. Selanjutnya proses penyelesaian hukum, sosial, dan infrastrukturnya dilakukan dengan lebih cepat.
“Yang sudah berjalan dan belum berjalan harus dipastikan satu waktu,” katanya. “Infrastruktur harus diselesaikan, agar jalan tidak terhambat, ekonomi tidak terganggu dan lingkungan. Yang penting, rakyat tidak boleh menderita,” sambungnya.
Melihat jawaban tersebut terlihat Mega konsisten menempatkan dirinya pada oposisi, jawabannya menyentil dan menekan pemerintah dan sangat terlihat beliau sebagai " the man outside the box". SBY sangat terlihat menempatkan posisinya sebagai pemerintah dan terkesan membantah pernyataan Mega dan me-review tindakan yang telah dilakukan , sementara itu Kalla terlihat kompak dengan SBY (seperti Klarifikasi Pemerintah ke Oposisi. red) ditambah lagi, seperti biasa kalla bersikap selayaknya seorang visioner dengan fokus pada ranah teknis.
Sesi kedua ditutup, lalu dilanjutkan ke sesi ketiga. Pada sesi ini para Capres diberi pertnayaan, lalu dipersilahkan menyampaikan pendapatnya. Selanjutnya, Capres lain di persilahkan menanggapi secara bergiliran dan bila dirasa perlu Capres yang diberi pertanyaan tersebut diberi kesempatan untuk menaggapi balik. Berikut ulasannya :


0 komentar:
Posting Komentar